Kenali PPCM, Gagal Jantung yang Menyerang Ibu Hamil

Kehamilan dan persalinan merupakan dua hal yang sangat penting dan dapat dipengaruhi oleh berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah PPCM, yang biasanya dapat dialami oleh ibu hamil atau ibu yang baru saja melahirkan.

PPCM (kardiomiopati peripartum) memang memiliki angka kasus yang tidak begitu tinggi, tapi jika tidak disadari sejak dini akan mengakibatkan masalah kesehatan serius.

Kenali PPCM (kardiomiopati peripartum)

PPCM adalah gangguan gagal jantung selama masa kehamilan atau setelah melahirkan. Dalam dunia medis, PPCM biasa disebut kardiomiopati peripartum yang masuk ke dalam golongan gagal jantung kongestif. PPCM biasanya sangat jarang terjadi, namun jika diabaikan maka akan berakibat fatal.

PPCM terjadi saat ruang jantung membesar atau otot jantung melemah yang biasa disebut sebagai kondisi dilatasi. Akibat dari hal ini, jumlah aliran darah dalam tubuh yang akan dipompa dari ventrikel kiri jantung mengalami kegagalan sehingga asupan oksigen dalam tubuh tidak dapat tercukupi.

Penyebab PPCM sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Tapi, PPCM dapat terjadi apabila pasien memiliki beberapa risiko PPCM antafra lain:

  • Mengalami masalah berat badan atau obesitas
  • Memiliki riwayat sakit jantung
  • Memiliki riwayat obat-obatan tertentu
  • Terbiasa terpapar dengan rokok
  • Terbiasa mengonsumsi alkohol
  • Mengalami kehamilan multipel
  • Mengalami malnutrisi selama kehamilan

PPCM yang dialami oleh sebagian ibu hamil dapat menjadi masalah serius dan menyebabkan komplikasi gagal jantung berat, serangan jantung aritmia, stroke, atau bahkan kematian.

Kenali gejala PPCM sejak dini

PPCM adalah gangguan pada jantung yang dapat dideteksi dengan sadar ataupun tanpa sadar, hingga dengan serangkaian pemeriksaan kesehatan. Beberapa gejala PPCM yang umum adalah sebagai berikut:

  • Kondisi tubuh melemah hingga mudah lelah
  • Sering mengalami jantung berdebar atau palpitasi
  • Sering mengalami buang air kecil pada malam hari (nokturia)
  • Sering mengalami sesak nafas pada saat berbaring
  • Munculnya bengkak pada kaki atau ekstremitas
  • Munculnya bengkak pada pembuluh darah leher
  • Tensi darah rendah terutama saat berdiri

Biasanya, gejala PPCM yang terlalu umum ini membuat PPCM sulit untuk dideteksi. Namun, apabila PPCM sudah menyebabkan beberapa hal berikut ini, maka segera harus ditangani oleh tim dokter.

  • Ibu hamil mengalami gagal jantung di usia kehamilan akhir (trimester akhir)
  • Ibu mengalami gagal jantung pasca melahirkan (5 bulan setelah melahirkan)
  • Terjadi penurunan fungsi pompa jantung
  • Terjadi penurunan fraksi ejeksi pada ibu hamil atau ibu pasca melahirkan

PPCM pada kehamilan

Kehamilan dengan PPCM biasanya lebih rentan dialami oleh ibu hamil dengan usia di atas 30 tahun. Biasanya, riwayat penyakit jantung dapat menjadi penyebab PPCM atau kehamilan bayi kembar (kehamilan multipel).

Tidak hanya itu, PPCM juga dapat menyerang ibu hamil yang menjalani terapi tokolitik. Meskipun jarang terjadi, PPCM pada kehamilan dapat sangat berbahaya bagi keselamatan ibu dan bayi dalam kandungannya. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan kondisi kesehatan jantung apabila terdapat gelaja PPCM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *